Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati menceritakan kabar buruk dari dana moneter internasional atau IMF. Kabar buruk ini mengenai ekonomi global yang diramal hanya tumbuh 2,7% di Tahun 2023.
Dijelaskannya, ramalan ekonomi global itu imbas dari gejolak geopolitik yang membuat lemahnya permintaan.
“Bisa kita lihat pada tahun 2022 ini, revisinya berapa kali dilakukan (oleh IMF). Pertumbuhan 2022 oleh IMF prediksi 4,4%, direvisi menjadi 3,6 %, 3,2%,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (3/1/2023).
Namun demikian, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini memandang, IMF juga masih hati-hati dalam memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini.
“Padahal, awalnya pada 2023 ekonomi dunia diprediksi tumbuh 3,8% kemudian revisi 3,6%, 2,9% hingga jadi 2,7%,” kata dia.
Sri Mulyani juga melihat tantangan ekonomi pada tahun 2023 ini hampir sama dengan dengan tahun 2022, di mana sisi permintaan masih minim. Bahkan, ungkap dia, ekonomi Amerika Serikat diramal IMF hanya tumbuh 1,6%.
Begitu juga, pada ekonomi eropa yang diproyeksikan IMF terus merosot mulai dari 5,1%, 3,1% pada 2022, hingga 0,5% pada tahun 2023.
“Sementara, China melakukan pembukaan kegiatan masyarakat 2022 sangat berat. Pertumbuhan hanya 3,2 persen tahun depan lebih baik sedikit,” pungkas Sri Mulyani.